PULCHRITUDE [ CHAP 10 ]

PULCHRITUDE

Author: Shin Heera

Cast:

  • Kim Jongin (EXO)
  • Oh Sehun (EXO)
  • Park Chanyeol (EXO)
  • Park Chonsa (YOU)

Minor Cast:

  • EXO Member

Ket:

  • Kai at History era
  • Oh Sehun at 22nd teaser
  • Park Chanyeol at History era
  • Byun Baekhyun at History era
  • Do Kyungsoo at History era
  • Suho at High Cut era

Disclaim: Tuhan yang menciptakan mereka, dua belas bintang besar yang eksotis, EXO. Pemeran lain hanyalah fiksi yang tidak diketahui keberadaan aslinya. Tapi itu terserah dirimu.

Aku menulis cerita ini murni dari imajinasiku yang selalu saja terlihat berlebihan dan sulit berhenti mencetak ide baru. Tidak ada salahnya juga menyampaikan karya yang tidak terlalu dilirik ini pada kalian, hei para pembacaku.

Ps:

  • * > masih hari yg sama
  • ** > keesokannya
  • Don’t be silent reader
  • Don’t copy – paste my imaginations!!

……………………………………………………

Last Chapter

“Dia benar-benar mencintai Kai. Sangat mencintai namja itu sampai-sampai dia berpaling dariku. Hm, aku sempat mendapatkannya. Tapi tidak lama dan tidak sampai menjadi sepasang kekasih.”

“Apa kau yakin Chonsa sangat mencintai Kai?”

“Tentu saja.”

“Lalu.. apa yang harus aku lakukan?” Bola matanya berlarian cemas. Pikirannya hanya Park Chonsa dan Park Chonsa. “Aku mencintainya..”

…………………………………………………

CHAPTER 10

“Tidak, Kai. Apa kau tahu? Kau sama sekali tidak pantas meniru adegan romantis di drama-drama yang kulihat di tv,” ujar Chonsa setelah menolak tawaran mantel ekstra dari Kai.

Kai memutar bola matanya. “Aku sama sekali tidak berniat meniru adegan di drama-drama kolosal yang selalu kau tonton itu, Angel Park,” sahut Kai kesal sambil membenarkan mantelnya yang kini kembali menempel di tubuhnya.

Chonsa hanya tertawa kecil. Dia senang karena telah membuat Kai kesal. Menjadi kepuasan tersendiri mungkin.

Mereka berdua tetap melangkah dengan santai dan tidak terburu di jalanan shop area SIAS yang memang selalu ramai oleh para murid yang butuh hiburan.

Senyuman di bibir manis yeoja itu tidak lenyap sejak awal. Kai hanya tersenyum kecil ketika diam-diam mencuri pandangan ke arah Chonsa. Sepertinya yeoja itu terlihat sangat bebas. Baru merasakan keluar dari kandang, huh?

Tiba-tiba Kai merangkulkan lengan kanannya di leher Chonsa disertai ekspresi jahilnya.

“Kai! Bagaimana jika ada yang melihatnya?!” Chonsa berusaha melepaskan rangkulan Kai. Tapi tidak berhasil.

“Memangnya kenapa?” Kai tertawa kecil dan mencubit ujung hidung Chonsa sekilas dan itu membuat yeoja itu terdiam seketika. Padahal hanya sentuhan kecil. Tapi terasa sangat sensitif. Okeh. “Bagaimana kalau kita makan ramen saja? Cuaca dingin seperti ini mungkin ramen akan membuat badan kita sedikit hangat,” usul Kai sambil menoleh ke arah Chonsa. Jarak wajah mereka sangat dekat.

“Terserah,” jawab Chonsa dan memalingkan wajah ke arah lain dengan cepat. Wajahnya memerah dan Kai tahu itu. Kai hanya tersenyum penuh arti.

“Mengapa wajahmu memerah, huh?” tanya Kai menggoda Chonsa akhirnya.

“Cukup, Kai! Berhenti membuatku tersiksa..”

“Ooow, tersiksa bagaimana? Apakah jantungmu berdebar keras? Ah, benar. Dulu kau pernah mengatakannya padaku. Hanya melihat mataku saja kau akan kehabisan napas, bukan?”

“KAI!!”

Kai hanya tertawa keras meskipun Chonsa sudah memukul dadanya beberapa kali.

Tidak lama mereka menemukan kedai ramen yang cukup terkenal. Setelah mereka memasuki kedai itu, salah satu pegawai menyambut mereka sebagai sepasang kekasih.

Padahal Chonsa sudah membantah, tapi dengan cepat Kai kembali merangkul Chonsa. Lalu pegawai itu menawarkan menu untuk sepasang kekasih. Satu mangkuk besar untuk berdua dan harganya pun menjadi cukup murah. Langsung saja Kai mengambil menu itu tanpa meminta persetujuan dari Chonsa.

Yeoja itu hanya memanyunkan bibirnya. Kai tertawa lalu membawa Chonsa untuk duduk di meja paling pojok. Kai mengatakan bahwa di sana sangat hangat karena pemanas ruangan disimpan di sana. Chonsa menurut saja. Asalkan malam ini perutnya terisi.

“Haaah,” desah Kai cukup panjang sambil menatap Chonsa lekat-lekat.

“Mwo?” tanya Chonsa dengan tatapan menantang. Mengapa kau melihatku seperti itu? Terpesona? Sudah pasti, kata Chonsa dalam hatinya.

Cukup lama Kai tidak merubah posisi dan arah matanya. Itu benar-benar membuat Chonsa salah tingkah sampai yeoja itu menggaruk semua bagian tubuhnya yang tidak gatal secara random.

Kai kembali tertawa singkat. “Aku baru menyadari ternyata ada banyak yang berubah pada dirimu,” ujarnya sambil menyilangkan kakinya.

“Katakan..”

“Pertama. Matamu semakin indah. Jujur saja, jantungku berdebar lebih cepat. Lebih cepat sepuluh kali lipat jika dibandingkan ketika aku melihat matamu saat duduk di bangku jhs (junior high school).”

Chonsa tertawa dan memalingkan wajahnya malu. “Pembohong.”

“Kau tidak percaya?” Tiba-tiba Kai meraih tangan Chonsa dan diletakkan di atas jantungnya.

“Normal-normal saja,” ujar Chonsa yang masih tidak mampu melihat Kai secara terang-terangan.

“Lihat aku..” ucap Kai sedikit serius dan akhirnya Chonsa menurut lalu menatap Kai meskipun sedikit ragu.

Chonsa terdiam. Begitu juga dengan Kai. Ya, Chonsa merasakannya. Detakkan jantung yang cukup kuat. Dengan cepat Chonsa menarik tangannya.

“Mengapa kau lepas? Kau tidak merasakan apapun?” tanya Kai cemas.

“Bukan. Aku hanya tidak ingin kau terkena serangan jantung hanya karena melihat mataku,” kata Chonsa dan mereka berdua tertawa.

“Giliranku,” seru Kai sambil tersenyum jahil ke arah Chonsa.

“Mwo?! Andwaae!!”

Kini namja itu tertawa. “Ah, yang kedua. Senyumanmu. Senyumanmu terlihat lebih dewasa dan aku menyukainya. Kau terlihat lebih anggun.”

“Oh.” Chonsa mengangguk beberapa kali dan tidak ingin berkomentar lebih jauh. Tidak ingin ‘tersiksa’ tentu saja.

“Yang terakhir. Tubuhmu semakin seksi. Apalagi ketika memakai leotard seperti malam itu. Haaaah..”

Sedetik kemudian Kai mendapat pukulan di lengannya cukup keras. “Aku semakin dewasa dan aku sudah bisa menjaga tubuhku. Tapi kumohon buang jauh-jauh ingatan itu. Aku tidak akan memakai leotard di hadapanmu lagi, Kai-sshi.” Chonsa benar-benar merasakan panas di seluruh permukaan wajahnya sekarang. Dan itu terlihat sangat lucu di hadapan Kai.

Tidak lama pesanan datang. Waw, mangkuk yang cukup besar dan ramen ini terlihat sangat lezat dengan asap yang masih mengepul jelas.

“Selamat makaaan!” seru Kai yang kini terlihat lebih kekanakan. Sangat berbeda dengan kelakuan  biasanya di sekolah. “Angel, giliranmu. Apa kau melihat sesuatu yang berubah padaku?” tanya Kai sambil menyeruput ramen yang disumpitnya.

“Ah, pertama,” ucap Chonsa lalu memakan ramennya. “Kelakuanmu tidak berubah. Sifatmu yang dingin, pemarah, angkuh-“

“-Dan itu yang membuatmu menyukaiku,” lanjut Kai sambil terkekeh.

Chonsa ikut tertawa kecil. “Kau tahu.” Chonsa menelan ramennya dan kembali menyumpit. “Kau berubah menjadi semakin tampan dan tubuhmu tinggi menjulang, terbentuk benar-benar keren. Jangan sekali-kali kau tertarik untuk memperbesar ukuran ototmu, Kai. Itu akan membuatmu semakin tua.” (INI JUJUR! XD)

“Tapi akan lebih seksi.”

“Aku tidak suka namja seksi,” sahut Chonsa cepat sambil menyeruput ramennya. Dan tanpa disadari Kai kembali menatap Chonsa dengan penuh arti.

Chonsa yang merasa kehilangan suara Kai, menengadahkan wajahnya dan mendapati ramen yang tengah di makannya tersambung dengan ramen yang tengah dimakan oleh Kai.

Kai mengambil langkah awal dengan memakan ramen itu perlahan namun cukup cepat dan membuat jarak wajah mereka semakin dekat. Sementara Chonsa tetap menarik ramen itu dengan mulutnya sedikit-sedikit malah seperti tidak memakannya sama sekali.

Mungkin hanya lima senti jarak di antara mereka. Dengan cepat Chonsa memutuskan ramennya dan menjauh dari wajah Kai yang semakin mendekatinya.

Kai mendengus sambil mengunyah ramennya kesal. Sementara Chonsa tertawa.

“Ini tempat umum, Kai. Apa kau tidak malu?” tanya Chonsa sambil meminum teh hangatnya.

“Jadi jika kita tidak berada di tempat umum, kau akan melakukannya denganku?” jawab Kai balas bertanya sambil kembali tersenyum jail.

“Kai..”

Kai meluruskan pandangannya pada Chonsa dan memandang yeoja itu datar. “Mwo?” Kai tidak melepaskan pandangannya. “Kau ingin melakukannya lagi denganku? Yang lebih berbeda dari pertama kali?”

Chonsa berdeham dan terlihat salah tingkah. “Uh, hm, bukan masalah itu!” ucap Chonsa dengan nada cukup tinggi. “Aku ingin merubah warna rambutku. Blonde! Bagaimana menurutmu?” tanya Chonsa dengan riang.

Kai tersenyum kecil, mengikuti alur cerita Chonsa dan menyerah dengan topiknya. “Apa kau yakin akan meniru warna rambut yeoja itu? Kau sudah menjadi penggemarnya sekarang?” tanya Kai sambil menyipitkan kedua matanya.

Chonsa  yang teringat langsung tertawa dan menutupi mulutnya. Ya, Kim Soona. Barbie SIAS.

“Nutbrown (coklat muda). Sepertinya akan sangat cocok denganmu.”

“Baiklah, sepertinya pilihan warna yang tepat.”

Kai hanya tersenyum dan mereka kembali melanjutkan makan malam mereka dengan indah.

*

Kini warna rambut Chonsa sudah berubah menjadi coklat muda dari merah tua. Memang terlihat sedikit berbeda dan Kai menyukainya.

“Kau terlihat lebih anggun dengan warna coklat muda. Merah tua terlihat kekanakan dan membuatku kesal. Jangan tanya kenapa,” ujar Kai sambil tersenyum sekilas dan melenyapkan kembali senyumannya.

Chonsa hanya tersenyum malu dan menundukkan wajahnya. Suasana sepi di koridor asrama yeoja membuat keadaan semakin canggung.

“Ah, aku mempunyai sesuatu untukmu,” ucap Kai sambil mengeluarkan sesuatu dari saku mantelnya. Kotak kecil berwarna putih bersih.

“Ige mwoya?” tanya Chonsa sambil menggaruk lehernya dengan jari telunjuk.

Kai membuka kotak itu dan meraih jemari Chonsa setelah mengambil benda cantik berliontin sepasang sayap malaikat itu.

Dengan perlahan Kai memasukkan cincin cantik itu ke jari manis kanan Chonsa. Pas! Dan Chonsa sangat menyukainya. Bibirnya tersenyum lebar dan merinding terasa di sekujur tubuhnya.

“Di balik cincin itu aku menulis Kai Loves Angel Park Forever. Jangan berani kau menghilangkan atau melepasnya.”

Chonsa kehilangan kata-katanya. Dia sangat terkejut dan terkesan karena cincin yang diberikan Kai benar-benar cantik dan berkilauan jika terkena cahaya lampu.

“Kai, ini benar-ben—“

Dengan gerakan kecil Chonsa sudah berada di pelukan Kai. Perlahan Kai mengusapkan jemarinya di permukaan bibir Chonsa. “Biarkan hanya aku yang dapat menyentuh bibirmu, Park Chonsa.” Sedetik kemudian bibirnya mendarat di bibir Chonsa dengan lembut.

Perlahan tapi pasti, Kai mengapitkan bibirnya di bibir Chonsa cukup kuat dan permainan pun dimulai.

**

“Aku masih terpesona padamu, Chonsa-ya,” ujar Chanyeol sambil menoleh ke arah Chonsa yang berjalan di sampingnya. Seperti biasa. Di pagi hari, koridor sekolah.

“Terpesona karena apa, Oppa?”

“Kau terlihat semakin segar dengan nutbrown. Pilihan yang bagus,” ucap Chanyeol sambil mengangguk beberapa kali dan tersenyum tipis.

Chonsa tidak menanggapi ucapan Chanyeol. Kini dia mengkhawatirkan jantungnya yang tiba-tiba berdebar sangat cepat. Teringat tadi malam. Kai. Menciumnya.

Seperti biasa Kai dan Dio menempati tempat tongkrongan pagi hari dan kembali menemukan Chonsa dan Chanyeol jalan berdampingan.

“Pagi, Park Chonsa,” sapa Kai sambil berdiri tegak dan melepaskan punggungnya dari tembok. Senyumnya terlihat sangat jelas dan membuat semua murid yeoja SIAS yang melihatnya terkapar di lantai.

“Pagi, Kai, Dio..” sahut Chonsa yang sepertinya sedikit aneh karena Kai memanggilnya Park Chonsa kali ini.

“Hyung,” lanjut Kai sambil berlow-five dengan Chanyeol. Lalu pandangannya berpindah pada Chonsa. “Apa kubilang. Coklat muda sangat cocok untukmu. Kau terlihat lebih.. cantik?” Kai terkekeh pelan sambil melihat cincin yang diberikannya semalam terpasang cantik di jari manis Chonsa.

“Okay, terimakasih. Baiklah, aku harus ke kelas. Annyeong!” Dengan cekatan Chonsa menggandeng Chanyeol di sampingnya agar berjalan lebih cepat menuju kelas.

Ketika mereka berdua sampai di depan kelas, Chanyeol menatap Chonsa dengan penuh keseriusan.

“Aku harap kau percaya sepenuhnya padaku, Park Chonsa. Apa yang aku katakan padamu malam itu adalah benar.”

Chonsa tertunduk beberapa detik. Ya, pengakuan Chanyeol padanya. “Apa aku harus menjawabnya, Oppa?” Hanya itu yang keluar dari mulut Chonsa. Dengan semua ketidaktahuannya apa yang harus ia katakan?

Chanyeol tersenyum simpul dan melambaikan tangannya sekilas pada Chonsa lalu pergi menuju kelasnya pagi ini.

‘Oppa, ottokhae? Mengapa kau tidak menjawab pertanyaanku? Lalu apa yang harus aku perbuat? Tiba-tiba.. Kai.. Haish!’ rutuk Chonsa dalam hatinya.

Ketika Chonsa memasuki kelas, dia mendapatkan tatapan super heran dari Soona dan Sera.

Bagaimana bisa Park Chonsa masih bersama dengan Park Chanyeol setelah kejadian itu?

Dengan penuh rasa ingin tahu, Sera bangkit dari tempat duduknya dan menghampiri Chonsa.

“Hai, Chonsa!” sapanya dengan manis.

“Ah, Kim Sera. Hai! Bagaimana kabarmu?” tanya Chonsa sambil duduk di bangkunya dan mencari posisi nyaman.

“Baik. Kau terlihat sangat cantik dengan warna ini, Chonsa-ya,” ucapnya sambil mengelus rambut Chonsa beberapa kali.

Chonsa hanya tertawa. “Terimakasih.”

“Ya, apa kau sudah mengumpulkan lagumu? Bukankah kemarin semua lagumu terbakar? Aku sangat mencemaskanmu, Chonsa-ya..” ucap Sera dengan aktingnya yang sempurna. Tapi percuma. Chonsa hanya berisik di dalam hatinya.

“Baru saja sebelum aku menuju kemari. Chanyeol oppa yang menemaniku,” jawab Chonsa masih dengan senyumannya. “Sepertinya rencana kalian tidak berhasil. Maafkan aku,” lanjut Chonsa sambil menoleh ke arah Soona lalu pada Sera. Kini senyumannya benar-benar hilang.

Soona yang memang sedari tadi menguping, mengerutkan keningnya dalam-dalam dan menatap Sera tidak mengerti.

‘Panggilan untuk Kim Soona dan Kim Sera, Song Writer and Composser division. Ditunggu oleh pimpinan sekolah di ruangannya sekarang juga, terimakasih.’

Chonsa hanya tersenyum mendengar suara yang keluar dari speaker itu. Dirinya hanya menunggu apa yang terjadi setelahnya. Kejutan..

Setelah Sera dan Soona keluar dari kelas, Chonsa menghembuskan napas cukup keras dan melirik seseorang yang mengamatinya sedari tadi.

“Hai, Chen! Bagaimana kabarmu?” tanya Chonsa dengan gembira.

“Baik. Dan aku harap begitu juga denganmu, Park Chonsa,” jawab Chen. Dan untuk pertama kalinya Chonsa mendengar suara teman sekelasnya ini.

Beberapa poin yang ada dalam hidupnya mulai berubah menjadi lebih baik.

Mungkin tidak untuk masalah cinta. Hm..

*

“Mulai hari ini, kalian berdua dikeluarkan dari SIAS secara sah. Aku sudah membuat surat pernyataannya untuk kalian bedua,” ucap pimpinan SIAS di balik meja mewahnya.

“Tapi, Mr..”

Dengan cepat Mr. Leeteuk, pimpinan sekaligus pemilik SIAS,  menaikkan telapak tangan kanannya dan Soona berhenti berbicara. “Kau sudah terbukti membakar kertas lagu milik Park Chonsa dan aku yakin kau tahu itu adalah salah satu tindak kejahatan. Kau membakar karya besar milik orang lain. Apalagi yang akan kau katakan?”

Soona terdiam dan kini disertai dengan isakan. Sementara Sera? Dia tidak mengeluarkan ekspresi apapun. Hanya menatap Mr. Leeteuk dengan penuh kekesalan.

“Dan kau, Kim Sera. Kau sudah terbukti membantunya. Selain itu aku tahu kau sudah tidur dengan anakku. Dan ternyata kau jatuh pada perangkapnya. Kau sama sekali tidak melakukan apapun, bukan? Kau hanya mabuk dan anakku berhasil merekam semua yang kau katakan. Kau memintanya untuk membuat lagu dan memberikan pelayanan? Huh..Murahan..”

DEG!

Kini Sera sudah tidak dapat menahan air matanya. Bagaimana bisa Suho sejahat itu padanya? Ya, dirinya tahu dan dirinya sadar dia tidak pernah melakukan apapun dengan Suho. Hanya sebatas tidur. Dan hanya itu. Dirinya saja yang melebih-lebihkan.

“Anak buahku sudah membereskan semua barang kalian dari dalam dorm. Kalian hanya perlu pergi sekarang juga..”

*

Chanyeol tersenyum lebar ketika dirinya melihat Chonsa tengah berjalan menghampirinya dari dalam kelas swc.

“Aku yakin mereka sudah tidak berada di kelas ini,” ujar Chanyeol sambil mengaitkan jemarinya di jemari kiri Chonsa dengan ragu tapi akhirnya Chonsa menerimanya.

“Ya, dan anehnya mengapa aku merasa kehilangan,” tambah Chonsa sambil menahan napas.

Chanyeol tertawa kecil dan lebih merapatkan genggamannya. Akhirnya mereka berjalan beriringan menuju food court.

Tidak jauh setelah mereka melewati studio satu, terlihat banyak sekali murid berkumpul di mading bulanan SIAS yang selalu menarik banyak perhatian. Ya, selain hasil nilai terbaik tiap minggu.

Sosok Kai dan Dio terlihat mendekat dari arah kerumunan itu. Dan apa kalian tahu? Kai melihat sangat jelas pemandangan yang sangat mengganggu itu.

“Ada apa di sana? Sepertinya menarik,” tanya Chonsa pada Kai yang sudah berdiri tepat di hadapannya. Tapi namja itu tetap terdiam tanpa menjawab apapun. Hanya menatap Chonsa dengan datar. Chanyeol yang melihatnya cepat tanggap dan melepaskan kaitan jemarinya di jemari Chonsa dengan perlahan lalu berdeham beberapa kali.

“Sera dan Soona dikeluarkan dari SIAS!” jawab Dio yang sepertinya masih merasa shock dengan semua yang terjadi dengan dua yeoja itu.

Chonsa membuang napas panjang. “Kalau saja mereka tidak sejahat itu. Aku sangat ingin berteman dengan mereka,” kata Chonsa.

Tiba-tiba Kai menarik Chonsa sampai yeoja itu berada di sampingnya. “Ada yang lebih menarik! Di sana terpampang gambar dirimu, dirimu, diriku, Oh Sehun, Kim Soona, Kim Sera dan Shin Heera. Aku sendiri tidak mengerti inti dari apa yang mereka bahas. Jelasnya, semua gambar namja tertuju pada gambarmu, Park Chonsa. Tapi akhrinya gambar Sehun menunjuk ke arah Heera dan gambarku dengan Chanyeol hyung tetap menunjuk ke arahmu.”

“Kau tidak cemburu?” tanya Chonsa. Kai mengerutkan keningnya menunggu penjelasan. “Gambar Oh Sehun menunjuk ke arah Shin Heera,” tambah Chonsa sambil tertawa kecil.

“Oh, ayolah, sudah tidak ada namanya di dalam otakku. Seharusnya hanya gambar kita berdua yang terpajang di sana. Bukan begitu?” tanya Kai sambil tersenyum penuh arti dan melingkarkan tangan kanannya di pundak Chonsa.

“Mworago?” kesal Chonsa sambil menurunkan lengan Kai dari pundaknya. Matanya melirik ke arah Chanyeol merasa tidak nyaman.

“Kajja, aku lapar!” Dengan cepat Kai menarik tangan Chonsa menuju food court dan meninggalkan Chanyeol juga Dio.

Chanyeol tidak dapat berbuat apa-apa. Hanya berpikir, aku benar-benar merasakan bagaimana jika aku berada dalam posisi Kai. Mencintai seorang yeoja dalam waktu yang tidak sebentar bahkan bertahun-tahun. Dan dia menghilang, lalu dia kembali. Tentu saja Kai pasti merindukannya. Merindukan Park Chonsa. Jujur saja, aku masih bingung harus berbuat apa. Di satu sudut, aku mencintai Chonsa dan di samping lain Kai, salah satu teman dekatku, adalah cinta pertamanya. Dan terlebih lagi, Chonsa mencintainya.

“Hyung!” seru Dio pada Chanyeol yang sepertinya kehilangan kesadaran beberapa saat yang lalu. “Hyung, gwenchanayo?” tanya Dio.

Chanyeol tersenyum penuh penyesalan. “Apa kau melihat Oh Sehun?”

*

“Aku benar-benar kehabisan akal. Katakan padaku, Sehun-ah, apa yang harus aku lakukan?” tanya Chanyeol meminta Sehun untuk mencari jalan keluar. Angin sejuk di taman belakang menerpa poninya sesekali. (bayangin yg di history XD)

“Aku tidak yakin. Aku pernah mengalami situasi yang sama denganmu, Hyung. Dan aku lebih memilih menyerah. Karena percuma saja. Pesona Kai jauh lebih menarik dan membuat Chonsa tergila-gila padanya. Tapi untuk jawabanmu, itu semua terserah padamu, Hyung. Kau tidak kalah tampan dari Kai.”

“Aku butuh saranmu..”

“Cari saja yeoja lain,” jawab Sehun yang membuat Chanyeol merasakan detakan jantung yang tidak normal secara tiba-tiba. Mencari yeoja lain? Apa semudah itu? “Aku juga sedang mencoba untuk lebih memerhatikan Heera,” tambah Sehun sambil melirik ke arah Chanyeol yang tengah kebingungan.

“Tapi apa kau yakin kalau aku bisa mendapatkan Park Chonsa?” tanya Chanyeol yang mulai menjurus dengan emosinya.

“Tentu saja. Tidak ada yang mustahil, bukan?” Sehun terkekeh kecil.

“Tapi, aku juga mengerti bagaimana perasaan Kai.”

“Kau masih memikirkan perasaan orang lain?”

“Aku tidak dapat merebut yeojanya begitu saja. Park Chonsa sudah menjadi miliknya cukup lama, bukan?”

Suasana hening. Hanya suara jeritan dan tawa samar-samar para murid SIAS yang tengah menikmati waktu istirahat di taman belakang yang teduh ini.

“Apa aku lebih pantas menjadi seorang kakak untuk Park Chonsa?”

Sehun tidak menjawabnya. Hanya menatap Chanyeol dengan khawatir. Kasihan lebih tepatnya.

“Ah, aku sudah membuat lagu yang Mr. Kim tugaskan pada kita untuk acara SIAS Song Festival. Kau tinggal memainkan musik dengan baik dan Kai harus membuat Koreo dengan sempurna.”

“Tidak masalah, Hyung..”

*

“Ya! Berhenti mencubit pipiku!” seru Chonsa cukup lantang. Dia benar-benar kesal karena sedari tadi Kai hanya menggoda dan menggodanya. Mengapa terlihat lebih frontal seperti ini? Dan  Chonsa tidak menyukainya.

“Hubungan kita belum berakhir, bukan?” tanya Kai tiba-tiba. Tentu saja Chonsa yang mendengarnya juga terkejut.

“Hubungan? Hubungan apa maksudmu?” tanya Chonsa tidak mengerti lalu menghisap strawberrynya untuk menghilangkan gugup.

“Empat tahun yang lalu,” jawab Kai santai dan tersenyum lembut pada Chonsa.

“Ahahaha.” Chonsa tertawa garing. “Kaaai, kita hanya murid jhs saat itu! Hanya anak kecil yang menganggap semuanya adalah kesenangan dan kesenangan..”

“Tapi sepertinya kita cukup serius menjalani hubungan.” Kai terdiam. Begitu pun dengan Chonsa. “Bagaimana kalau aku memintamu lagi untuk menjadi kekasihku?” tanya Kai sambil memainkan cincin pemberiannya yang terpasang cantik di jari manis Chonsa.

Yeoja itu merasakan detakan jantungnya mulai tidak normal. Yang ada dalam pikirannya hanya apa yang harus ia lakukan?

“Maafkan aku, Kai. Bukan maksudku untuk menolak, tapi tolong beri aku waktu beberapa hari atau beberapa minggu.” Chonsa menarik tangannya dan menundukkan kepalanya dalam-dalam. Tidak berani menatap mata Kai yang berubah kali ini.

“Katakan mengapa..”

“Aku.. aku.. tolong, Kai, jangan memaksa-“

“Katakan, Park Chonsa!” ucap Kai cukup keras sambil mengangkat wajah Chonsa.

“Chanyeol oppa! Aku menyukainya!”

“Kau berbohong..”

“Kau melihatnya, bukan? Aku berciuman dengannya malam itu. Jika aku tidak menyukainya, aku tidak akan melakukan itu..” jawab Chonsa dengan mata berkaca-kaca. Akhirnya dia mengatakan semuanya di depan Kai. Kai!

“Lalu bagaimana dengan tadi malam? Kita melakukan hal yang sama. Jika kau tidak menyukaiku, kau tidak akan melakukannya denganku, bukan?”

Chonsa menarik napas. “Kau tahu aku tidak dapat berbuat apa-apa jika berhadapan denganmu, Kai. Meskipun hatiku dalam keadaan benci padamu. Jadi tolong jangan memaksaku.”

“Karena kau milikku, Park Chonsa. Jangan mencoba untuk menyukai namja lain selain aku,” ucap Kai sambil menatap Chonsa dalam-dalam.

“Sudah kukatakan, jangan memaksaku. Mungkin sekarang kau hanya masa laluku, Kai. Aku menemukan Chanyeol oppa dan aku nyaman bersamanya.”

Kai terdiam. “Lakukan saja semua yang kaumau.” Kai bangkit dari bangkunya dan berjalan menuju gedung sekolah, meninggalkan Chonsa duduk seorang diri, di antara banyak murid SIAS yang tengah menatapnya heran kali ini. Apa yang terjadi dengan pasangan hot bulan ini?

*

“Ah, itu dia. Kai!” panggil Sehun pada Kai. “Kemari!”

Dengan malas Kai menghampiri Sehun. Bukan. Bukan Sehun yang membuatnya tidak berniat seperti ini. Tapi Park Chanyeol. Namja yang telah merebut yeojanya.

“Ada apa?” tanya Kai pada Sehun, tanpa melirik ke arah Chanyeol.

“Duduk dulu,” Sehun menarik tangan Kai agar duduk di sampingnya dan akhirnya duduk berhadapan dengan Chanyeol di atas rumput bersih taman belakang ini. “Chanyeol hyung sudah membuat lagu untuk pementasan kita. Kau tahu ini harus sukses besar. Para pimpinan manajemen terkenal di Korea akan datang dan melihat kita.”

“Jelaskan bagaimana konsepnya,” ucap Kai.

“Lagu yang kubuat ini campuran dari klasik, jazz dan hiphop. Di awal lagu Sehun akan memainkan piano solo klasik setelah itu musik jazz ditambah aku yang akan menampilkan rapp, Baekhyun dan Dio bernyanyi. Dan terakhir hiphop. Kau yang menari Kai. Buatlah koreo yang sempurna. Aku yakin kau bisa..” jelas Chanyeol panjang lebar.

“Hm,” sahut Kai terlalu singkat. “Apa judul lagu ini?”

“Pulchritude..”

*

Matahari sore menyorot indah di atas permukaan danau. Semua terlihat sangat tenang ditambah angin yang bersemilir sejuk menerpa rambut panjangnya yang indah dengan warna coklat muda itu.

Namja di sampingnya juga selalu menikmati suasana ini. Bersama Park Chonsa.

“Aku lebih suka memanggilmu Park Chonsa,” ujar Sehun sambil melirik sekilas ke arah Chonsa.

“Kenapa?”

“Jika aku tetap memanggilmu Angel Park, aku akan kembali teringat masa-masa itu. Benar-benar sakit, kau tahu,” jawab Sehun sambil tertawa miris.

“Kyaaah, Sehun-aaaah, mianhaaaaaeee~” Chonsa menarik lengan baju Sehun dengan aegyonya. “Kau sudah mempunyai Heera sekarang. Dia jauh lebih sempurna dibanding denganku,” tambah Chonsa yang sudah kembali normal dan menatap danau yang terlihat tenang.

“Baiklah. Aku akan mencoba untuk menerimanya. Aku sudah kalah telak jika dibandingkan dengan Kai dan Chanyeol hyung.” Sehun terkekeh kali ini. “Dan… apa kau tahu? Sepertinya Chanyeol hyung akan melakukan hal yang sama sepertiku,” kata Sehun. Chonsa menoleh dengan cepat ke arah Sehun.

“Apa? Apa maksudmu?”

“Sepertinya dia akan mundur,” jawab Sehun perlahan dengan suara hampir tidak terdengar.

“Kenapa harus seperti itu? Katakan padaku, Sehun-ah! Aku yakin kau tahu alasannya!”

Sehun hanya terdiam dan menatap Chonsa. Yeoja itu sudah siap mengeluarkan air matanya kali ini. Lagi-lagi di hadapannya. Mengapa akhir-akhir ini Chonsa sangat mudah mengeluarkan air mata?

“Aku tidak ingin Chanyeol oppa berubah padaku..” Chonsa terisak dan sibuk menghapus air matanya yang terus saja berjatuhan secara bergantian.

“Sebenarnya kau lebih menyukai siapa? Kai atau Chanyeol hyung, Chonsa-ya?”

Chonsa terdiam namun masih terisak.

“Mungkin kau akan lebih memilih Chanyeol hyung kali ini. Tapi kau akan kembali lagi pada Kai. Bagaimanapun kau akan kembali pada Kai, Park Chonsa. Kai yang selalu membuatmu terpesona, kau selalu memujinya, berada di dekatnya adalah hal yang terindah untukmu. Jadi aku harap kau tidak membuat Chanyeol hyung tergantung seperti ini, hm.” Sehun tersenyum manis dan bangkit dari bangku yang didudukinya. “Aku akan mengantarmu. Beberapa menit lagi Heera akan datang menemuiku.”

Tangisan Chonsa semakin lama semakin mengeras dan akhirnya Sehun kembali duduk dan memeluk Chonsa memberikan ketenangan.

*

Telunjuk cantiknya menekan bel dorm Chanyeol di malam hari yang cukup dingin ini. Tangan kirinya terlihat membawa satu kotak key lime pie.

Tidak lama terdengar suara Chanyeol dari dalam. “Ah, Chonsa-ya! Tunggu sebentar!”

Chonsa hanya tersenyum dan menunggu Chanyeol dengan sabar.

*

“Gawat! Aku harus membereskan ini semua! Jika Chonsa tahu bisa celaka!” Chanyeol berbicara pada dirinya sendiri dengan sibuk. Kedua tangan dan kakinya tidak kalah sibuk. Membawa ini, membawa itu, melangkah ke sana kemari sampai semuanya terlihat beres.

Kakinya melangkah ke arah pintu masuk. Sebelum tangan kananya membuka knop pintu, dia rapikan dulu penampilan dan ekspresi wajahnya.

“Annyeong!” sapa Chanyeol lebih dulu dan membukakan pintu dorm lebar-lebar untuk Chonsa.

“Aku tahu. Pasti keadaan dormmu kembali tidak terkendali,” ucap Chonsa sambil tertawa kecil dan melangkah masuk.

“Kau tahu,” sahut Chanyeol sambil tersenyum penuh arti. Chonsa salah besar. “Apa yang kaubawa?”

“Key lime pie! Aku yang membuatnya dan tugasmu hanya duduk yang nyaman di atas karpet. Aku akan menyiapkan ini semua,” ucap Chonsa sambil mencari piring ukuran besar dan dua piring ukuran kecil di dapur. Tidak lupa garpu mini. Hm, ternyata Chanyeol mempunyai semua barang itu.

“Aku tidak tahu kaubisa membuatnya, Park Chonsa,” kata Chanyeol yang kini tengah menatap Chonsa dari ruangan tengah.

“Ini alasan mengapa aku jarang keluar dari dorm untuk membeli makanan. Aku pintar memasak kau tahu..”

“Ah, cantik, menarik, tidak membosankan, pintar menari, pintar membuat lagu, pintar memasak.. apalagi, huh?” tanya Chanyeol sambil tersenyum.

“Haha! Aku tidak tahu. Apa kau punya satu ide?”

“Ya, kau pintar menarik perhatian banyak namja. Dan aku salah satu korban,” ucap Chanyeol yang tiba-tiba diserang pelototan penuh canda dari Chonsa.

“Apa aku benar-benar seperti itu?” tanya Chonsa sambil melangkah menghampiri Chanyeol dan duduk di samping namja itu, memberikan sepiring kecil key lime pie yang terlihat menggiurkan dengan lelehan coklat di atasnya.

Chanyeol hanya mengangguk semangat karena kini mulutnya penuh dengan key lime pie buatan Chonsa. “Aaaah, daebak! Ini benar-benar lezat!”

“Oppa..”

“Hm?” Chanyeol tidak memalingkan wajahnya dari lime pie dan tetap sibuk mengunyah seperti itu. “Kau juga makan, Chonsa-ya! Apa kau akan kenyang hanya dengan melihatku makan?” tanya Chanyeol sambil tersenyum sangat menggemaskan.

Chonsa menurut dan memakan miliknya dengan teratur. Pikirannya tidak fokus. Sepasang matanya menatap Chanyeol dari samping dengan lirih. Oppa, aku menyukaimu. Tapi bagaimana jika.. jika yang dikatakan Sehun benar? Bagaimana jika aku kembali pada Kai? Aku tidak ingin kau tersakiti.

Chanyeol menolehkan kepalanya tiba-tiba ke arah Chonsa. Tangannya menyimpan piring kecil itu lalu tersenyum kecil sambil mendekatkan wajahnya ke wajah Chonsa.

“Jangan seperti anak kecil Park Chonsa,” ucap Chanyeol setengah berbisik sambil mengusapkan telunjuknya di bibir atas Chonsa yang ternodai oleh coklat dengan perlahan.

Kedua mata bulatnya menatap Chonsa dengan sangat lekat di jarak yang dekat itu. Jantungnya berdebar keras. Napasnya yang sedikit tersenggal terdengar dengan jelas.

Sebisa mungkin Chanyeol menahan semuanya. Jangan sampai dia mencium yeoja itu.

“Apa.. noda coklatnya sudah hilang?” tanya Chonsa yang juga merasakan hal yang sama.

“Belum menyeluruh,” jawab Chanyeol sambil menjauhkan wajahnya dan kembali memakan sisa pienya.

Chonsa menunduk dan menjilat bibir atasnya. Dia merasakannya, Merasakan banyak yang berubah dengan segala sesuatu yang sering terjadi pada dirinya jika Chanyeol berada di sampinya.

“Oppa! Terimakasih kau sudah membantu menulis ulang laguku,” ucap Chonsa dengan riang. Mencoba mengembalikan suasana dulu?

“Hanya menulis not itu hal yang mudah. Mungkin Sehun yang merasa kesulitan. Mengingat dan memainkan lagumu. Tapi sepertinya tidak juga. Dia melakukan dengan cepat dan diluar dugaan!” Chanyeol yang banyak berbicara mulai kembali. Mereka berdua berusaha mengenyahkan kecanggungan. Dan memang itu yang harus dilakukan.

“Dia memang jenius,” tambah Chonsa sambil meraih piring kecil milik Chanyeol yang sudah bersih dan menyimpannya di dapur bersama piringnya sendiri.

“Ah, semua lagumu.. sempurna..” ucap Chanyeol ketika Chonsa sudah kembali duduk di sampingnya.

“Haha. Kau sudah mendengarnya. Tapi tetap saja sepertinya kau lebih hebat dariku, Oppa..”

“Ah, jadi teringat. Kau mendapat salam dari ibuku. Dia memintaku untuk membawamu ke rumah jika liburan musiman datang.”

“Jinjja?”

Chanyeol mengangguk. “Lihat! Itu bulu topeng yang kauberikan padaku..” tunjuk Chanyeol pada sebuah benda berwarna putih bersih berada di dalam figura cantik yang terpajang di dalam lemari pajangan.

Chonsa tersenyum dan menundukkan kepalanya. “Aku benar-benar tidak menyangka. Aku meninggalkan dunia tari..”

“Tapi jika kau tidak meninggalkan dunia tari, kau tidak akan bertemu denganku, bukan?” Chanyeol terkekeh sambil mendorong lengan Chonsa mengajak bercanda.

Chonsa tertawa. “Aku sudah bertemu denganmu bahkan sebelum aku memasuki dunia baru ini..”

“Ah, aku lupa. Hahaha!”

Hening. Bahkan topik pun berangsur membosankan. Ada apa dengan mereka? Chonsa yang cemas dengan perasaannya. Dan Chanyeol sendiri yang juga cemas dengan perasaan Chonsa dan ketakutan dirinya benar-benar jatuh hati pada Chonsa, yang kenyataannya milik seorang Kai.

“Oppa..” Chonsa membuka percakapan. “Pengakuanmu malam itu..”

“Kau tidak perlu menjawabnya, Park Chonsa..” sanggah Chanyeol yang kini mendapatkan serangan jantung secara tiba-tiba dan itu sangat menyiksa. Terasa sesak.

“Aku juga mencintaimu, Oppa..” ucap Chonsa dengan sangat lirih dan menatap Chanyeol dengan sungguh-sungguh. Digigitnya bibir bawah untuk menghilangkan rasa gugup. Tapi tetap saja percuma.

“Apa kau yakin?”

Chonsa mengerutkan keningnya. Bukan  ini yang diinginkannya. Mengapa Chanyeol bertanya lagi?

“Kau tidak percaya padaku, Oppa?”

“Park Chonsa..” Chanyeol sudah tidak dapat menyembunyikannya. Dengan cepat dirinya memeluk Chonsa dengan erat. Kedua matanya berkaca-kaca. Tapi tetap dirinya berusaha untuk menyembunyikan kesedihannya di depan Chonsa.

“Aku tahu kau sangat mencintai Kai. Kembalilah padanya. Jangan sesekali kau mengatakan itu padaku. Sudah cukup hanya aku yang mengatakannya, hm.”

Chonsa mulai menangis di pelukan Chanyeol dan tidak berani untuk melepasnya.

Sementara namja itu menahan tangisnya. Mata dan hidungnya memerah. Tapi bagaimanapun air matanya jatuh begitu saja tanpa harus berkedip. Bibirnya dikatupkan kuat-kuat berharap tidak mengeluarkan suara isakan.

“Dengarkan aku.. aku akan selalu berada di sampingmu kapan saja ketika kau membutuhkanku. Tapi jangan pernah kau mencoba lepas dari pelukan Kai. Dia namja yang baik dan mengerti dirimu.”

“Tidak, Oppa.. aku..” ucap Chonsa terbata karena isakan. Kedua tangannya menggenggam baju Chanyeol dengan erat.

“Ssshh..” Chanyeol lebih mengeratkan pelukannya. “Mulai dari saat ini..” Chanyeol tidak dapat menahan isakannya sendiri. “Anggap saja.. anggap saja aku sebagai kakakmu, kau mengerti?”

“Hah? Tapi, Oppa.. aku tidak mau!” balas Chonsa mencoba memberontak di dalam pelukan Chanyeol. Tapi kedua lengan namja itu memeluknya sangat erat.

‘Aku sangat mencintaimu, Park Chonsa..’

Chanyeol hanya bisa mengatakan itu di dalam hatinya. Hanya dirinya saja yang tahu..

TBC ;]

…………………………………………………….

:’(

…………………………………………………

99 thoughts on “PULCHRITUDE [ CHAP 10 ]

  1. “Jangan sekali-kali kau tertarik untuk memperbesar ukuran ototmu, Kai. Itu akan membuatmu semakin tua.”
    ini LOL BANGET TEH XD
    AAAA akhir.nya kisseu juga sama kaii… XD
    ama baca ini sambil tiduran.. gugulingan di kasurr .. aaaaaaaaa XD
    tapi lama2 kasian chanyeol T.T
    ahh.. jadi we galauu ToT
    LANJUT TEH !!! AI LOP YU !!
    KAI !! AKU PADAMU !! LOL

  2. aku………. speechless.. TISSUE MANA TISSUE?! CHANYEOOOOOOOL( TДT)SEMIRIS ITUKAH? teteh puhliiiiiiis aku gak bisa ngomong apa2, ini…… DAEBAKK! tapi, AAAAAAKS CHANYEOOOOL, SAYAAAAAANG /kejer deui/ ㅠ.ㅠ

  3. WHUUAAAATTTTT

    CHANYEOOOOOOLLL~AAAAHHHHHHH~ BOLOOOTTTT~

    CHANYEOL-CHONSA FOREVERRRRRRR
    Askdhkjfdkl
    Mana bisa chonsa nganggep chanyeol jadi kakak (۳‾̴̴͡͡ Д‾̴̴͡͡)۳ maunyaaa jadi pacaaarrrr uwaaaaaaaa

  4. Ini end nya ama chanyeol ini yakin seyakin yakinnyaaaaa :3 lanjut eonnn lanjut!!!!!!!!!! Ehhehehehehee hwaiting!!!! Ehehehehe masi penasaran sama arti pulchritude ._.V kkkk~

  5. Ya ampun mataku berkaca-kaca pas baca adegan Chonsa sma Chanyeol ..
    Seddiiihhh ..
    Huaahh kasian Chanyeol Oppa ..
    Kenapa sihh , knpa dia ikhlasin Chonsa bwt Kai .. Huuaahh padahal dirinya sendiri jg Cinta sma Chonsaaaaaa … Aaaaaaaaaa *frustasi* xD hahahahaha

  6. Ya,,,, kena tbc lagi. Wa!!! Enk bgt jdi Park Chonsa, tpi susah ya menentukan pilihan. Keren thor, SANGAT MENEGANGKAN!! Lanjut ke chap selanjutnya ya thor jgn smpai bikin aku mati penasaran ya hehehehe : )

  7. aaaaaa T.T ini benar benar menyedihkan.. Chanchan kasihan sekali kamu.. Hiks hiks hiks.. Saya tetep dukung cheonsa sama chanyeol.. Lanjut thor.. Jangan lama lama next chap nya ya? ;)

  8. WOAHHHH ~~~~ kasian chanyeol oppanya :( , tapi Kai nya juga kasian . jdi harus milih siapa tuh chonsanya .lanjutt eonn chap 11 nya :D

  9. ini sad chap nya dapett:( konflik batik hati chonsanya rumit bgt!! twothumbsup!:-bd
    ditunggu chap 11 nya eonn!!;;)
    kalo bisa sama chanyeol aja lahh hehe :D

  10. T______T chanyeol T_____T sumpah chonsa sama chanyeol aja! Kasian pengorbanan chanyeol T_T kalo chonsa sama kai sampe kapanpun aku garela!! Ngebaca akhir cerita sblm tbc aja aku udah nangis T___T gimana pas baca kalo endingnya chonsa sama kai pasti aku bakalan nangiss bget klo ga mungkin ga baca T___T chanyeol huewwwww nextpartnya ditunggu secepat kilatnya eonni :'((((((((((

  11. Yaahhh kasian chanyeolnya :( gatau kenapa lebih suka liat chonsa yg dulu ngakak sm chanyeol. Klo sama kai……agak ga sreg hehe ._.
    Tp daebak!! Next chap ya thor >.<

  12. aaaaaaaaaaaa author maaf baru comment nih. ish aku seneng chonsa sama chanyeol plis banget sama chanyeol yah thor huhuhu T_________T

  13. Huwaaaaaaa thor ini bikin galau antara chanyeol sm kai :'(
    Sama kai gpp deh~
    Sama chanyeol jg gpp huaaaaaa dua2nya biasku –“

  14. thor awalnya ak mw Chonsa sma Kai gmnapun caranya…tp krna part ini ak relain deh ma Chanyeol…
    thooooooooorrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr sama Chan Chan aajaaa…
    huuuwaaaaaaa nangisssss bneran iniiiii

  15. Seikhlas2nya chanyeol ngerelain chonsa buat Kai tetep aja aku ga ikhlas. Chanyeol kasian thor, moso gagal cinta 2 kali. Ayolah thoooooor chonsa sama chanyeol aja, Kai sama siapa gitu kek ƗƗaƗƗaƗƗaƗƗa. Pokoknya aku dukung chanyeol 10000000%

  16. Kasian Yeol…tapi Kai juga kasiaan..
    Pasti Chonsa bingung bgt mau milih yg mana, kira2 sama siapa yah endingnya??
    Aku penasaran u.u
    Next chapnya aku tunggu!!

  17. thorrrrrrrrr chonsanya sama yeolliee ajaa pliiiiissss part-part sebelumnya bikin galau kai-yeollll tapiii pliiisss endingnyaa samaa yeollie ajaaa yaaaaaaaaaaaaaa hiks hiks T^T

  18. annyeong haseyo.. aku reader baru di sini :)
    awalnya nggak sengaja neu blog ini, pas aku baca ff ini ternyata bagus. Udah nyampe part 10, ngwbut bacanya ..
    dari part 1 sampe part 10 ceritanya kereeen …… !! daebak deh ..
    Aku harap Chonsa sama Chanyeol. Biar jadi Park couple :)
    next part ditunggu banget loh ya … Semangat author :p

  19. aaahhh.. no comment ahh…
    Chanyeol lope u ah…yuk mari..chonsa ga mau mending sma w..kekekeke

  20. ahhhh jinjaaaa mianheeeeeeeeeeeeeeeee
    baca dari part 1 dan komen di part ini, huweeeeeeeeee
    ceritanya daebak eoh, udah gabisa komen lagi, bener2 menginspirasi
    Cheonsaaaaa!!!! dia harus jadi sama KAI
    yeol buat aku aja #digetokbaekki

    thooooooooooooorrrrr, AI LAP U PUULLLLLLLLLLLLLLLLLLLL

  21. Anyyeong~ Han Je si imnnida xD Reader baru :D dari part 1-9 aku ga comment terlalu penasaran.. Tapi di part ini aku comment! Jinja, keluarkan part 11 sebelum aku gila >< Keep writing! XD

  22. annyeong salam kenal
    aku reader baru
    waaahhhhhhhh aku suka banget ceritanya
    pokoknya chonsa harus jadian ama chanyeol
    #maksa
    sumpah abis baca ff mu ini aku jadi jatuh cinta ama chanyeol
    hwaiting chingu aku tunggu lanjutannya

  23. Waaaahhh gatau mau ngomong apa-_- SHOCK banget bacanya u,u Chonsa beneran suka sama Chanyeol? terus kalo mereka pacaran, kai sama siapa?._. di tunggu next chapternya thor!

  24. Part ini :
    “Mengapa kau lepas? Kau tidak merasakan apapun?” tanya Kai cemas.

    “Bukan. Aku hanya tidak ingin kau terkena serangan jantung hanya karena melihat mataku,” kata Chonsa dan mereka berdua tertawa.

    “Giliranku,” seru Kai sambil tersenyum jahil ke arah Chonsa.

    dan yang ini :
    “Ini tempat umum, Kai. Apa kau tidak malu?” tanya Chonsa sambil meminum teh hangatnya.

    “Jadi jika kita tidak berada di tempat umum, kau akan melakukannya denganku?” jawab Kai balas bertanya sambil kembali tersenyum jail.

    kenapa aku ngerasa image kai jadi ‘sedikit’ mesum -_-

    Nggak nyangka nama Leeteuk numpang nongol di sini XD
    Nggak bisa ngebayangin juga kalo Leeteuk beneran jadi bapaknya Suho =))

    Chapter ini ujungnya mengharukan sekaliii teh. Tuh kaaan kasian chanyeolnyaaa~ Teh, plis teh chonsa jadinya sama chanyeol aja *puppy eyes*

  25. WAAA.author……ini SUMPAH KEREN BANGET FF-NYA!*lebay* aku baru tadi bacanya langsung ngebut ke chap 10,taunya TBC-_- daebak!lanjutin yaaaa XD

  26. yuhuuuuuuuu thooooorrrrr….
    ak msi nunggu smp skrng…
    saban hariiii mampir buat tau kelanjutannya…..
    thorrrrr CEPAT KEMBALIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII

  27. Huaaaa… Sumpah nyesek banget baca ini ff, g nyesel kesasar ni blog, dan lgs cus membaca ffnya sampe lupa kasih comment. Mian thor… :(
    Huaaa, andweee, cheonsa dgn Kai aja, dengan kai thor….(˘̩̩̩^˘̩̩̩ƪ). Kasihan dia, kai menunggunya bertahun-tahun dan saat mereka bertemu, mereka terlihat unyu-unyu… Apalagi saat chonsa yg pertama kali mengetahui kai adalah masa lalunya dulu dan berusaha mendekati kai. Dan senangnya dgn sifat kai yg sedikit menyerempet k’arah agresif…hahah. *berharap akan ada adegan chonsa dan kai ehemm ehemm… Memadu kasih…. #plakkkk, apa-apaan itu? mesum >/////< hahahha
    Tapii…kasihan jg dgn chanyeol #plakkk. Tapi ttp aja g rela klo chonsany sm chanyeol. HARUS sama KAI. Titik. #reader maksa, ditendang author. Hahah
    Kyaaaa,,, sumpah oenn, q suka dpt banget feelnya mereka semuaaa…. Arggg g sabar dgn kelanjutannya… :D Ditunggu y thor (♥▿♥ʃƪ).

  28. PARK CHANYEOL, SEMANGAAAT!! AKU SIAP JADI TIM POM2 BAHKAN TIM SUKSES SUPAYA KAMU MENANG DARI KAI!

    Akhirnya itu duoKIM bisa dibasmi jg. Oalaaah jd si Sera ga bnr2 sm Suho toh. Ah iya sih, ga mungkin aja ya Suho mau tidur sm Sera. Itu sih maunya si Sera doang. Eh tp ngomong2 aku ga enak sm ijem ngomong begitu -_-v

    Dilema bgt ya. Chonsa feelnya lbh klop sm Chanyeol. Tapi, ah, hubungan Chonsa-Kai itu rumit. Kaya udah ada hubungan batin (?)

    Yosh! Aku tunggu chap berikutnya. Pokoknya aku tetep dukung Chanyeol. GO CHANYEOL!!

  29. thor iniii sumpah kasian banget chanyeol nya yahh yaampun T-T
    Mending lo sama gue deh
    Please bgt chonsa jangan sia2in chanyeol , chonsa sama chanyeol aja yah thor…………-_-
    Udah kai cari cewe lain aja lagi huehuehuehue
    Ayooodong author part 11 nya ^^
    Reader akan setia menunggu

  30. Huaaaaa.
    Kaiiiiiiii !!!!!! Biarkan Chanyeol bersama chonsa… Dan kau.. kau.. aku menyukai mu kai.
    hahahhahaah. si kai ama aku aja. ayok. Hihih

    part 11 mana? mana part 11??? gak sabar..

  31. yah muksin bukan ak aja yg saban hari nengokin lanjutan si Chonsa begemana..
    smp2 ga mau KETINGGALAN….urutan BOOKMARK ak yg paling atas
    SHIN HEERA EXO FF
    PENASARAN akut ini thor..
    ga di HP,, ga di KOMPI,,
    saban ari tengok tengok..
    Owh come on thor..
    Palli,, publish the next chapter..

    • HAHAHA bentar lagiiiii XD
      author suka lama emang kalo pas bagian akhir2. kan harus berkesan bagaimanaaa gitu.. muahahahah
      ditunggu ya sayangsayangkuuuh mumumuuu :*

      • uwahhhhh…
        BAGIAN AKHIR thor?????????
        CAN’T WAIT TOO LONG…
        dugum dugum dugum…
        Keep your health ya thorr…
        Ak tunggu trus FF kamu sselanjutnya…
        selanjutnya….
        selanjutnya….
        selanjutnya….
        selanjutnya….
        selanjutnya n selanjutnya lagiii….
        FIGHTING…!!!!!!!!!!!!!!!

  32. ORANGNYAAAAAAAAAAAA *TENDANG PINTU RUMAH BLOG* (?)
    INII BAGUS BANGET! *NANGIS* #WHY #FOREVERCRYING
    GUE MAU SAMA CHONSA SAMA CHANYEOL! SESAMA CH(?) HARUS BARENGAN! KYAAA
    BTW, MIN LANJUTANNYA MANA?! U___U MAU BACA NIH! T_________________T BENERAN ADA LANJUTANNYA KAH? U.U

  33. Aduuh suer deh,nii ff feelx dpet bnget,
    terharu sma kisah cintax,keren bner2 keren bnget thor,
    hadeeh,makin seru ajh nii,apkah kai oppa yg akn jdi namjachingux chonsa,?
    Tp kasian jga sma chanyeol oppa,*don’t cry oppa,i always love you*;):*
    suer dah author emang daebak,!

  34. “mulai dari saat ini anggap saja aku sebagai kakakmu, kau mengerti?….” engga! sampai kapanpun aku gabakalan ngerti!
    pliissss chanyeol jangan bilang gituu!! part ini nyesek banget T.T

Leave a reply to Shin Heera Cancel reply